Showing posts with label PrincessCurhat. Show all posts
Showing posts with label PrincessCurhat. Show all posts

Wednesday, April 20, 2011

Follower Tidak Biasa

Lokasi           : kamar saya
Waktu           : jam 7 pagi, suatu sabtu yang dingin
Kondisi Saya : males bangun, mata sepet, muka berminyak, rambut acak-acakan dan kebelet pipis

Saya iseng ambil handphone dan mulai agak-agak semangat saat melihat beberapa notification dari UberSocial, Facebook dan BBM. To be honest, itulah ritual pengumpulan nyawa saya setiap pagi, setelah berdoa, tentunya :)

Saya melihat satu per satu dan membalas yang perlu dibalas. Sampai akhirnya saya memutuskan untuk melihat profil Twitter saya. Tadinya saya cuma pengen tau jumlah tweets saya. well, gini, saya sering mengirimkan tweet bernomor cantik ke orang-orang. Kebetulan hari itu jumlahnya mendekati 11.111.
Ternyata memang tweets saya belum sampe segitu banyak. Tapi ada hal lain yang lebih menarik perhatian; Follower saya bertambah 5 orang!
Itu prestasi!
Hehe, kasian banget ya saya? Follower nambah 5 aja senengnya kayak dikasih duren sepohon. umm, ga usah tanya apa hubungannya, saya juga bingung :p

Saya iseng melihat satu-satu dan... jiwa saya langsung terkumpul 100% dan sinar mata setara lampu philips 18 watt saat melihat user bennylikumahuwa
SAYA DIFOLLOW OM BENNY LIKUMAHUWA!!!
Musisi jazz legendaris yang pernah saya tulis di postingan sebelumnya. It feels like flying without wings kata Westlife dan menurut Christopher Nelwan, seperti ada kupu-kupu menari dalam dadaku.
Bahagia, haru, menggila dan autis!

Tapi, sebelum saya sempat melakukan gerakan-gerakan akrobatik untuk mengekspresikan kebahagiaan saya, satu pemikiran muncul di benak
"Jangan-jangan, ini account palsu. ga mungkin gue difollow om Benny. dia ga kenal gue. siapa gue?"
Lalu ada pemikiran lain, "eh, mungkin aja lho Sar. Miracle happens."
"But it's so rarely happened to me."
"Ngaco! dicek aja dulu, tau aja itu bener om Benny."
"Masa sih? om Benny ga kenal gue tauuu..."
"Lo mau nyesel kayak dulu kasusnya Okto Maniani yang ga lo follback terus unfollow lo?"
"Errr..."
"Waktu itu kayak gini juga lho kasusnya, lo kira account palsu."

Lalu, saya memulai investigasi. Saya lihat profilnya om Benny. Followernya 600 lebih dan cuma follow 28 account. Saya lihat list Following-nya dulu. Nama saya ada di urutan pertama! Setelah itu, ada seorang lagi dan sisanya portal berita. Ada mas Indra Lesmana, Denny Sakrie dan Henry Budidharma. Dan akhirnya Barry Likumahuwa dan tante Ria Likumahuwa. Oke, agak senang.
Saya beralih ke Followernya dan langsung amazed melihat banyak nama musisi besar di sana, termasuk Glenn Fredly.
ini foto pertama saya bareng om Benny, ada Dimas juga :)

ini yang paling baru, saya unyu bgt ya di sini :p

Saya spontan berselebrasi; lompat-lompat ga jelas dan teriak-teriak horeee kayak anak TK dikasih permen.
The Jazz legend himself following me on twitter!!! ga senang gimana coba?
Tanpa pikir panjang, saya follow back dan nge-tweet terima kasih. Senang tak terhingga, meskipun hati masih bertanya-tanya, "kok bisa yaaa?"
hehe...
danke om Benny :)

Monday, April 11, 2011

BarryliciousLikumahuwasinesitis akut (banget)

okeee...
itu nama penyakit...
silahkan pingsan, silahkan munt*h, silahkan diare, silahkan potong nadi... hahaha...

tapi saya baru saja dinyatakan positif terkena penyakit ini dan dipastikan sudah sampai pada stadium lanjut.
padahal, saya sudah memastikan imunitas tubuh saya dapat menghalangi masuknya virus ini. tapi apa daya, si virus bereplikasi dengan cepat dan menyerang saya tanpa ampun.

BarryliciousLikumahuwasinesitis ini menyebabkan euforia berlebihan setiap mendengar cabikan bass dari album BLP, intro bass yang jadi track no. 1 di album Generasi Synergy dijadikan alert SMS, foto si bassist yang ditemukan secara tidak sengaja (hhmm, cuma nge-google cari tanggal lahirnya dan dapet satu halaman blog yang isinya biografi dia dan ada foto itu, terus saya copy deeeh :p itu ga disengaja looohh) dijadikan wallpaper bb sampai lompat-lompat ga jelas pas difollow papanya di twitter.
ini wallpaper BB saya :p

to be honest, i have never been Barry Likumahuwa's fan. saya suka musiknya, saya senang liat penampilan komunikatif dan ramahnya di panggung, saya tau dia musisi talented. tapi untuk mengidolakan dia banget sama kayak alay-alay di acara musik pagi sih enggak. beberapa kali ketemu di Ambon Jazz Plus Festival, papasan di venue dan hotel, satu bus bareng, sempat menyapa dan ajojing suka-suka pas dia on stage sama BLP pun saya cool aja. biasa banget malah.
i appreciate him as a stage-man, not in person :)

tapi, kenapa saya bisa begini?
mari kita salahkan sebuah benda kecil bernama Compact Disc! bukan CD biasa, ini CD album Generasi Synergy BLP yang dia kasih ke saya sebagai hadiah karena saya mampu menjawab usia papanya.

saya dateng ke klinik musik yang diadakan oleh komunitas seni Ruma Beta dan malam itu performernya om Benny sama Barry Likumahuwa (liat postingan ini). seperti biasanya, menikmati musik dan seru-seruan dengan dua sahabat yang sempat hadir bareng saya. bahkan kami sedang merencanakan skenario untuk minta foto bareng para performer. saya sih nothing to lose, karena sebagian performer yang hadir sudah punya foto bareng saya (ga kebalik tuh ya? haha, for the sake of narsisme :p), tapi sahabat-sahabat saya pengen banget foto. terutama bareng kak Glenn. kebetulan banget ada adik salah satu sahabat yang berulang tahun hari itu dan dia minta hadiah dari kakaknya fotonya kak Glenn, hehehe...
saat itulah, Barry bikin kuis yang hadiahnya satu-satunya CD Generasi Synergy yang dia bawa. dia kasih pertanyaan dan ada 3 orang yang bisa jawab. makanya pertanyaannya diganti. hahaha. saya dari awal sudah pesimis, karena saya buta musik dan yaaah, pokoknya dipastikan ada orang yang jauh lebih bisa menjawab laaah. pertanyaan kedua juga susah banget (menurut saya). padahal gampang banget menurut orang lain, karena cuma nanyain nama alat musik yang om Benny mainkan malam itu. iya, saya ga tau namanya. hahaha.
pertanyaan ketiga, saya bisa. karena Barry sama kak Glenn sepakat nanyain umur om Benny. yaah, yang eksak-eksak gitu saya bisa laaah, percuma banget pake gelar sarjana sains, hahaha. saya sih ga tau pasti om Benny lahir tahun berapa, tapi saya tangkap dari cerita om Benny kalo pas tahun 1967 itu umurnya 21 tahun. maka otak saya mulai berproses... sayaaaang banget, sebelum saya memberanikan diri angkat tangan, sudah ada tangan lain teracung :(
yaaah, emang belum rejeki saya...

eeeeh, ternyata jodoh ga ke mana-mana *halaaah! :p om itu jawabannya salah. maka, dengan mengumpulkan segala keberanian pluuus, siap-siap malu kalo sampe jawabannya salah, saya ngacung dan langsung dihampiri kak Glenn. om Benny angkat dua jempol ke saya pas saya jawab "65". Horeeeee! the CD is mineeee!!

padahal sih, pas saya cari tau, umur om Benny belum genap 65. hehe. apakah ini sejenis kolusi?? hanya Tuhan dan om Benny yang tau, hahaha... *pingsan

setelah acaranya selesai, saya, Lady dan Party menerobos ke stage dan minta foto bareng. hehehe. kami menuju Matthew, om Benny dan akhirnya Barry. saya jadi pengen foto bareng dia juga, karena sudah berkali-kali ketemu tapi ga pernah berani minta foto bareng. barulah malam itu saya berani, haha.
saat saya berdiri di samping kirinya itulah, si virus menyerang. Barry Likumahuwa himself standing right beside me, smiling and suddenly being soooo cute, hehehe. ternyata, tinggian dia dari saya, hahaha... thank God. dua kali saya foto bareng dia. dan dia tetap ramah, meskipun ada sedikit insiden dengan blackberry saya. oh la la... ternyata bukan hanya saya yang nervous, tapi juga Party yang tugasnya motret dari BB.

jadi, sekarang saya ngefans Barry Likumahuwa dan papanya jugaa... mungkin ga lama lagi mamanya :) hehehe...

dan saya berani bilang, senang mengidap penyakit ini. semoga saja tidak menular. amiiin.

Thursday, April 7, 2011

Tentang Seseorang

medio tahun lalu, saya pernah menulis note di facebook dengan judul yang sama dengan postingan ini dan saya dedikasikan untuk seseorang yang saya sayangi waktu itu. waktu boleh pergi dan tidak terkejar, saya menjalani hari-hari yang setingkat roller-coaster dengan orang itu; terkadang indah, terkadang penuh luapan emosi, kemarahan, cemburu dan derai tawa. tapi apapun itu, saya tetap bahagia, karena menjalaninya sama-sama dia. meskipun dia tidak sempurna dan lebih sering mengesalkan, tapi saya tau, dia yang membuat alur di lintasan hidup saya yang datar...

saat saya mengetik note fb melalui hp, dia duduk bersila di depan saya, tanpa tau saya sedang mengabadikan perasaan saya ke dia di dunia maya. dan sekarang, ketika saya menuliskannya lagi di sini, dia, masih orang yang sama, sedang menjalani aktivitasnya dan sungguh menyadari, kami tiba di persimpangan.

saya mungkin takut kehilangan dia, tapi saya ingin dia tau apa yang saya tuliskan untuk dia waktu itu... dan bahkan setelah semua yang terlewati, dari hati yang terdalam, masih sangat terasa sampai detik ini...

Dia...
Bukan berlian yg indah dan berkilau..

Bukan emas yg mulia dan sangat mahal..

Bukan pelangi yg cantik dan unik..

Bukan sesuatu yang luar biasa namun sulit ditemui..
Harus menemui sebuah momen yg tepat sebelum akhirnya ada..
Harus menjalani proses yg panjang sebelum muncul dan membuat dunia kagum..

Bukan..
Aku malah berpikir, dia tidak istimewa.. Dia itu rongsokan!

Tapi akhirnya, aku sadar, dia itu air, melegakan

dia itu cahaya, menerangi

dia itu bahasa, membuat pengertian

dia itu helaan nafas dan detak jantung, melanjutkan hidup

dia itu angin semilir, menyejukkan..
Dia itu segalanya! Terlihat sangat biasa, tapi aku tidak bisa hidup tanpanya..

Sunday, March 6, 2011

the truth is... i'm useless!

do you ever feel like a plastic bag
drifting through the wind
wanting to start again
do you ever feel, feel so paper thin
like a house of cards
one blow from caving in
do you ever feel already burried deep
six feet under scream
but no one seems to hear a thing

-firework - katy perry

kalau saya bisa menjawab lagu itu, akan saya jawab dengan 3 kata: yes, i do!
saya hampir selalu merasa begitu; ada tapi tidak pernah dianggap ada.
dan ironisnya, oleh orang-orang yang selalu saya anggap penting, sangat penting dalam hidup saya. saya melihat mereka, tapi mereka tidak. rasanya sama seperti saya berada di luar ruangan interogasi dengan kaca hitam legam dan mereka di dalam; saya bisa melihat mereka dengan jelas, tapi sebaliknya, yang mereka lihat hanya kegelapan, meskipun mereka bisa mendengar suara saya...

mungkin karena aura kehadiran saya ga kuat yaaa...

tapi, ada masanya mereka menjadi sangat baik dan memperlakukan saya dengan sangat manis. saya senang, karena akhirnya merasa sedikit berarti. tapi kemudian sedih lagi begitu tau itu hanya topeng yang mereka pakai untuk meminta bantuan saya. saya mati-matian membantu, semampu saya. dan ketika mereka berhasil, saya kembali dilupakan!

that's why i'm unconfidence while i'm with them. i'm a looser and feels like a shit.

tadinya saya berusaha positive thinking. tetap berusaha menjadi yang terbaik untuk mereka dan sebenarnya mengorbankan banyak hal untuk diri saya sendiri. karena untuk saya, they're irreplaceable and too precious to be changed by ANYTHING!

tapi perbincangan dengan seorang kakak mengubah dan bahkan mematahkan semua sikap positif saya.
saya tidak dianggap! that's the truth...
bahkan seorang adik bilang, "iya lah, kakak kan ga deket banget sama salah satu dari mereka."

saya juga bingung, apa yang salah dari saya? saya yang hanya mencari persahabatan. apa saya kurang baik? hidup saya menyedihkan? saya tidak cantik? rekor pacaran tidak sampai belasan? tidak pintar? kurang gaul? saya bukan wanita?

saya tidak melihat banyak perbedaan antara saya dan wanita-wanita lain...

ooohh, mungkin saya terlalu sensitif?
tapi, banyak juga kan yang sensitif...

lantas, apa salah saya sehingga tidak bisa sama seperti yang lain?
saya merasa seperti the ugly Betty - worse, si itik buruk rupa; ditertawakan.

well, it's my destiny anyway...

mungkin ini saatnya saya move on, spread my wings and fly away...
meskipun agak jahat, saya pengen bilang, jangan jadi orang yang terlalu baik dan positif...

mungkin sampai kapanpun saya tidak akan menjadi angsa cantik atau firework (kembang api), tapi saya percaya, saya dapat banyak pelajaran saat sekarang, saat saya menjadi itik buruk rupa dan plastic bag...

dan saya tau, itu yang akan membentuk saya menjadi manusia yang... yaaaah, mungkin akan berguna...

Tuesday, February 22, 2011

Alden Lucas Luhukay, the man i adore... umm, the most? hehe

kenal singkat di workshop musik bung Nicky Manuputty, awalnya dia sama sekali ga menarik perhatian saya. mungkin karena dia duduk menyamping dan saya ga bisa liat mukanya. saya malah terpesona liat rekannya yang drummer, Boni.

barulah pas acara hampir selesai, para musisi pendukung diminta mengenalkan diri dan menyampaikan harapan untuk Ambon, saya melihat dia sepintas. dia orang pertama. pas dia ngomong, saya ga begitu memperhatikan karena lagi ngobrol sama Chika, teman saya. tapi, saya dengar pas dia bilang marganya "Luhukay". tadinya saya ingin nyeletuk untuk lucu-lucuan "anjing santan" (itu nama makanan khas Paperu, daerah asalnya). tapi saya batalkan, hehehe... naaah, pas Boni memperkenalkan diri, baru saya perhatiin. banget. lumayan takjub sih dengar dia orang Tual, Maluku Tenggara. tetanggaas sama tempat asal papa saya, kep. Aru. dan saya makin suka , hehehe...

saat saya sedang dalam proses mengagumi Boni, ga sengaja saya noleh ke samping kanan, ke Alden (tadinya ga bermaksud ngeliat dia, saya mau nyari bung Glenn, tapi mendadak berhenti di dia) dan...
he was LOOKING at me!
lumayan lama...
well, itu mungkin bagian dari reaksi refleksnya karena saya ngeliat dia balik, tapi dia teteup liatin saya. pluuus... ngasih bonus satu senyuman manis. maut banget deh! sumpah... it was even sweeter than the handsome Boni's smile...

hati saya cenat-cenut, meskipun i don't know him so well and he doesn't know me so well, too -_-"
spontan saya menoleh ke Chika; salah tingkah! sumpah saya grogi banget! dengan noraknya saya bilang ke Chika "Chik, dia liatin gue! liat deh, dia senyum sama gue!"
untung lampunya remang, jadi muka saya batal terbakar.
wheww! gitaris akustiknya tampan!!!

seganteng apapun Boni, tapi kalo dia ga natap langsung ke saya, yah sama aja boong. itu sama saja dengan cowok yang ga berani natap langsung cewek. err, by the way, saya kok ngerasa jadi ratu sejagat yang harus diliatin cowok-cowok gini? hehehe...
eh, tapi ga mengada-ada lho, cewek itu suka cowok yang notice kehadirannya. itu pertanda awal kalo dia perhatian.
makanya Alden yang tadinya saya pikir biasa aja malah jadi istimewa karena dia menspot saya dari stage dan senyum. manis banget! oh iya, dan dia gitaris! the guitarists are always sexy on their own way...

hampir satu menit berselang, saya beranikan diri untuk ngeliat dia lagi. kali ini saya ajak Chika, biar groginya dibagi dua, gitu :p
dan, demi para leluhur saya di surga, dia (lagi-lagi) ngeliatin saya dan langsung senyum super cute! maut! kiamat! langit runtuh!
seriously, saya ngerasa kayak lagi digampar ibu-ibu satu RT!
Chika ikut-ikutan geregetan, "sumpah kak, dia liatin elo. senyum lagi. aduuuuh, lucuuu!"
dalam sepersekian detik ekspresi saya datar (cenderung bengong sih) tapi ada bagian lain di otak yang ngotot "woy bales senyum napa siih? lo jangan kayak orang bego dong. sayang banget tuh senyum super kece lo anggurin..."
tanpa sempat saya kendalikan, ujung bibir kanan saya terangkat (menghasilkan ekspresi meringis yang parah banget) dan selanjutnya, yang sebelah kiripun ikut terangkat. bibir saya melengkung! sempurna!
saya BERHASIL senyum ke drop dead georgeous guy di depan sana! yeay! ingin rasanya saya mencium Alkitab di dalam tas sebagai rasa syukur...

setelah acara selesai dia dikerjain beberapa cewek, "kalo beneran orang Ambon, harus bisa bilang 'Beta cinta Ale'"
hehe, menurut saya dia itu Ambon Kart (istilah yang kami pakai untuk menyebut orang-orang keturunan Maluku yang lahir dan menetap di luar Maluku). hmm, toh akhirnya dia bilang "Beta cinta Ale" juga
ouuwwwh, hope he said it to me :')
ILUSIIII!!!

stage langsung dipenuhi orang-orang yang pengen foto bareng. Alden termasuk salah satu yang paling diincar. saya, tadinya bengong, tapi Chika (once again) ngasih saya keberanian untuk nyari Alden dan foto bareng.
dan itulah yang terjadi lima menit kemudian, saya berdiri di samping kanan si gitaris tampan dan CHEEZ!
jadilah foto dahsyat ini... hehehe... saya twitpic ke dia... teruuus, saya jadiin profil picture FB... eeh, malah di-add sama beberapa orang bermarga Luhukay yang tinggal di Jakarta, wheewww... hahaha...
hadeuuuhh, i heart you deh Alden!
wish i can meet you again. Amen :)


Wednesday, February 9, 2011

How can a SMS can Change your World

saya termasuk manusia yang gampang banget grogian. ngakunya doang gaul, tapi sebenernya saya minderan. saya selalu ngerasa ada yang salah dan kurang kalo di depan banyak orang, apalagi orang-orang yang saya anggap jauh levelnya di atas saya.
karena sifat inilah, saya cenderung jadi makhluk diem, meskipun saya bener. dan ini menular ke kehidupan pendidikan saya. saat diskusi kelas, saya banyakan diem. kalo udah mikir satu jawaban, saya ga berani bilang jawaban itu dan baru nyesel diem-diem kalo jawaban saya itu ternyata bener.

skripsi jadi mata kuliah paling mematikan karena ada dua kali presentasi dan sekali sidang untuk gelar sarjana. dua tahap pertama saya lewati dengan mulus (abaikan rasa nervous yang saya alami sejak dua minggu sebelumnya). tinggallah tahap terakhir, sidang! tahap hidup-mati!

delapan hari saya ga tenang; tidur ga nyenyak, latah, jantungan, galau, bolak-balik WC, keringetan... paraaah banget! makan saya juga jadi banyak banget; agak-agak bertentangan dengan kebanyakan orang sih, saya kalo stres jadi pengen makan terus, hehehe...

semua jadi makin buruk pas malam sebelum sidang. saya kacau, sampai-sampai khawatir semua yang sudah saya pelajari hilang dari otak. untunglah, banyak orang yang saya kasihi ngirim SMS untuk memberi semangat. iya, itu lumayan membantu, tapi ga 100%!

sampe akhirnya saya capek sendiri dan ketiduran. cuma tiga jam sih, tapi lumayan bikin seger. tadinya saya pengen belajar, tapi kayaknya bakal mubazir karena otak saya udah menyerah. jadinya saya iseng baca-baca SMS yang masuk selagi saya tidur. ada 11 SMS.
10 SMS saya anggap biasa, sama aja kayak yang lainnya. tapi 1 SMS itu... efeknya beda banget! isinya cuma begini...
besok ujian ya? sukses!
see? how 4 words can make your world turning upside down! isinya sih biasa banget, kalo boleh dibilang sih, yang paling buruk di antara semua SMS yang saya terima, tapi saya merasakan energi positif mengalir ke seluruh sel tubuh... it's just felt like i could face anything in this world that maybe came across my way to success!
muka saya yang pucat mendadak merona, jantung lompat-lompat dengan lebaynya dan bisa jadi, lingkaran hitam di sekeliling mata saya hilang. saya meraas paling pinter sedunia!

oh la la... how come? how can a short message change your whole world?
the sender i think :) 

dia cuma cowok biasa, mantan temen sekelas yang pendiam di kelas. dia bukan tipe high school hunk yang hobi tebar pesona. dia jarang senyum, tapi kalo udah senyum, wheww, unyuuu banget! hehehe... orangnya pinter dan sangat apa adanya. saya jarang liat dia ketawa gede-gede kalo lagi ngobrol ama cowok-cowok lain.
saya ga pernah merhatiin dia sampe suatu hari, pas saya dengan sintingnya duduk bareng dia di kelas dan dia bilang, ada kesempatan ga buat dia untuk jadian sama saya.
waktu itu, saya pikir dia kesambet setan dari manaaa gitu jadi saya ketawa-ketawa goblok aja. saya bahkan ga pernah ngejawab pertanyaan itu dan akhirnya jadi penyesalan sampe hari ini. well, penyesalan memang selalu datang belakangan kan?
perspektif saya tentang dia banyak berubah. yang tadinya hanya orang biasa, jadi orang istimewa, yang bahkan untuk menghapus SMSnya dari inbox saja, saya ga rela...


dia dan segala tentangnya...
segala yang sanggup bikin saya tenang dan nyaman...


sidang sarjana berhasil saya lewati dengan cemerlang dan nilai A saya dapatkan. senang, bangga sekaligus ga percaya. saya buruk dalam bidang kimia dan malah ITULAH yang saya dalami di perguruan tinggi -_-" tapi kok bisa-bisanya ya saya lulus dengan predikat sangat memuaskan?


terserah deh kalian mau bilang apa, tapi selain Tuhan, saya percaya, ini juga berkat SMS dari dia...


(y)

Tuesday, February 8, 2011

Sahabatku dan Pria (brengsek) ku

segala sesuatu yang over dosis emang ga baik. termasuk kalo kelewat kompak sama seseorang...
itu pengalaman pribadi saya...
saya punya sahabat sejak SMA dan begitu banyak persamaan yang secara mengejutkan ada. kami jadi semakin kompak saat sama-sama ngefans cowok cina sekolah tetangga. bahkan, bersama satu teman lain, kami membentuk fans club si cowok. hahaha, sampe sekarang masih suka ketawa kalo inget itu. bodoh banget deh!

setelah masa SMA, kami terpisah. sahabat saya keluar kota dan saya tetap menjaga kota ini :) satu setengah tahun kami sempat hilang kontak. sampe akhirnya, awal 2005 saya ke Jakarta dan persahabatan kami kembali... lebih akrab dan lebih gila dari sebelumnya.
semakin banyak hal yang kami temukan sama dalam diri kami; selera berpakaian, jiwa narsisme, tempat nongkrong, makanan kesukaan, musik, film, buku, artis idola sampai nasib diet yang selalu gagal. saya bahkan pernah bilang kalo dia itu copy-an jiwa saya. soulsister. well, dia inilah yang saya bicarakan di posting sebelumnya :)
lalu, pernah ada yang nanya ke saya, "gimana kalo entar lo berdua naksir satu cowok?"
waktu itu, saya dengan penuh percaya diri bilang, "kecuali yang sati itu, kami berdua beda banget! gue jamin, gue sama dia ga bakal naksir satu cowok!"

dan itulah yang terjadi...

kami menjalin hubungan dengan cowok-cowok yang saling berbeda; baik fisik, disiplin ilmu sampai kelakuan. ini malah makin mempererat persahabatan kami. sampai akhirnya, di suatu saat saya curhat ke dia kalo saya lagi suka cowok yang setahun lebih muda. dan inilah cowok yang disebut-sebut sodaranya itu! si brondong boros tampang itu...
sampe akhirnya dia bilang, ternyata itu sodaranya! saya makin seneng dong. sampe sama sahabat saya udah saling panggil ipar! TOLOL banget!
siapa yang sangka, itulah bumerangnya?
siapa yang sangka, dalih keluarga itu justru menjadi alesan untuk dalih lain yang non-keluarga?
untuk pertama kalinya, saya menelan kata-kata saya sendiri! apa yang tadinya ga  mungkin, berubah jadi mungkin.

berawal dari colek-colekan di twitter, tweets mereka semakin ga masuk akal untuk ukuran sodara. sodara ga saling panggil dengan sapaan khusus. apalagi, ada kata-kata kangen segala. di FB juga begitu, meskipun ga begitu kentara :(

tadinya saya positive thinking, "ga mungkin sahabat gue ngelakuin ini ke gue. cowoknya baru meninggal dan... yah, it just didn't make sense aja! gue yakin dia ga bakalan tega. gue sahabatnya dan oknum sodaranya. meskipun gue udah ga suka sama oknum, tapi tetep aja sakitnya bakal kerasa. sahabat gue ngerti itu..."
sikap positif itu ditanggapi sahabat saya dengan satu tweet manis "selalu inget kata sahabat saya @sarahaleyda : u'll never be alone" yang langsung saya RT dengan "love you dear :')"
tau ga, saya sempet nangis waktu RT itu, karena saya ngerasa berdosa banget udah mikir yang enggak-enggak sama dia.

tapi sekali lagi saya harus nelen kata-kata saya, karena 10 menit kemudian, dia ngetweet tanpa mention "pasti udah bobo... maaf ya udah bikin kamu nunggu." saya mulai bad feeling. sampe akhirnya, ada yang RT dan ga dia bales, "pasti si oknum kan?"

dunia saya jungkir balik!
sakiiiiiit banget!

kenapa harus sahabat saya? kenapa si brondong brengsek itu ga bosen-bosennya muncul di hidup saya? dia tau itu sahabat saya! sahabat TERBAIK saya... yang saya harapin jadi pendamping saya di hari pernikahan saya nanti dan jadi ibu baptis anak saya. sahabat yang rela saya bagi apapun dengannya, kecuali cinta dari 1 cowok!
soulsister saya...
ga akan sakit kalo orang lain...

Brondong? ahahahaha....

saya kenal seorang cowok yang temenan sama temen saya -RALAT, adik kelas SMA yang satu ekskul- kita kegap satu tahun (well, sebenernya ga genap setahun juga sih. tapi ya sudahlah, saya toh dipanggil kakak sama temen saya ini... dan temennya ikutan juga)

awal ceritanya biasa banget. saya ga peduli dengan cowok yang duduk di samping saya di bus mahasiswa.

FLASH BACK! saya dan temen-temen sekelas selesai kuliah dan berniat pulan naik omas (sapaan akrab kami untuk bus mahasiswa). pas kita naik, omasnya sudah penuh. tapi saya langsung menspot sosok temen saya dan si temen langsung tau diri dan mengijinkan saya duduk. sumpah, dia cowok banget hari itu, hehehe... dan itulah yang terjadi, saya duduk sebelah-sebelahan sama temennya.

beberapa bulan berikut, hidup saya kocar-kacir dan akhirnya melarikan diri ke Bandung. waktu itu, jamannya friendster. temennya temen saya ini (let's call him OKNUM) nge-add dan pas diapprove, dia nulis testi. macem-macem lah gombalannya, sampe saya yang ga mau terlena (halaaaah :p) ngaku kalo saya pernah bareng dia di omas. titik!
time flies and i flew back to Ambon...

saya ketemu oknum di kampus dan baru sadar, dia lumayan good looking!
saya ga pengen cerita panjang lebar tentang dia dan bagaimana saya menjadi orang paling tolol seIndonesia karena dia. he drove me soooo crazy! saya sampe menyalah artikan keramahannya!

to be honest,it was the darkest time of my life. i've changed into a love-hero whose not so me!
saya curhat ke sahabat-sahabat dan bahkan karena ke-lebay-an saya, hampir semua orang yang kenal saya dan juga si oknum, tau hasil curhatan saya itu.
nama baik saya terinjak-injak, tapi toh saya ga juga peduli. sampai akhirnya sahabat saya ngaku, si oknum itu ada hubungan saudara sama dia. well, karena dia sahabat terdekat saya, saya makin menjadi-jadi lah curhat ke dia.

sampe akhirnya, saya nyerah sendiri. capek. dan untuk apa saya nungguin seseorang yang manggil saya kakak? wooow, kesannya saya tuaaaa bangeeet!
saya lupain oknum.. no hpnya saya delete, FBnya saya block. well, agak-agak childlish, tapi itu satu-satunya cara untuk berdamai dengan diri saya sendiri dan hati yang labil!

tapi pada akhirnya, dia nge add saya lagi dari account barunya karena account yang saya block itu sudah dia unactivated tanpa tau sudah saya block! dan bahkan dia masuk zona nyaman saya di twitter. dan siapa sangka, justru d twitter inilah terjadi hal yang ga pernah saya inginkan...

masih inget sahabat yang ngaku sodaraan sama oknum? iya, sahabat terdekat yang saya anggap soulsister. dia flirting sama oknum! dan kesannya tuh kayak si sahabat ini adiknya oknum deh! padahal enggak, tuaan sahabat saya, bahkan dari saya sendiri! liat dong ga adilnya dunia?

kalo sahabat saya ga ngebales, saya ga masalah. tapi ini?

oohhh, jadi kayak gitu tuh yang dinamain sodara? baru tau saya...
honestly, saya kecewa. bukan karena dia ga milih saya (hey, sekarang saya udah ga peduli banget sama dia!) tapi karena orang yang dia pilih.
kenapa harus sahabat saya? yang katanya sodaraan ama dia?
rasanya sakit!

mungkin agak lebay, tapi saya ngerasa dikhianati...

lain halnya kalo sahabat saya ga pernah tau perasaan saya dulu ke si brondong.
yah, mungkin saya pernah mencintai bayangannya, seperti kata kahitna. tapi seharusnya, sahabat saya bisa ngerti sedikiiiit aja. apa selama ini saya bukan sahabat yang baik?

tapi, ya sudahlah... saya ikhlas. saya sudah siap kehilangan..

sekarang sih saya cuma pengen bilang ke si oknum yang selalu sok brondong "hey kamu, kalo kegap 1 tahun doang mah ga pantes kale dikatain brondong, lagian muke lo boros banget!" then i'll give him a big punch on his nose...

Friday, February 4, 2011

mantan (teman) terindah

Awal tahun ini, saya dapet banyak tantangan. Dan sebagai manusia biasa, iman saya goncang. Saya ngerasa ga ada orang di pihak saya. Sendiri… dan sebetulnya, hilang harapan.
Saya betul-betul diuji!
Di saat-saat begini, pelarian saya hanya internet. Banyak yang bias mengalihkan perhatian dan bikin saya terhibur. Sampe-sampe, untuk beberapa saat, saya lupa dengan semua masalah.
Sampe akhirnya, masalah itu juga menghampiri dunia maya; dunia yang selama ini saya anggap paling aman…

FLASH BACK ke beberapa tahun lalu, saat saya mutusin untuk gabung dengan sebuah mailing list (sebut saja milis A) yang dibuat untuk seorang finalis ajang pencarian bakat di TV. Sebelumnya, saya hanya memantau dia dari milis lain (sebut saja milis B). Tapi temen-temen di milis B (dan kebetulan gabung juga di milis A) lumayan banyak dan mereka ngajak saya ikutan. Yaaah, ga ada salahnya juga, jadilah saya subscribe ke milis A.
Awal-awal menyapa dia, masih dikacangin, tapi ga masalah, toh saya piker dia orang sibuk yang waktu itu lagi dipuja-puja banyak orang. Sampe akhirnya, dia mention saya di salah satu postingannya dan dilanjutin dengan chatting, SMSan, telpon dan sampe ketemuan.
Singkatnya, kami temenan.
Although he’s not the first television boy who made friend with me, but I’m pretty sure, he’s the nicest and the-hardest-to-forget one. Dia bikin apa yang ditulis Raditya Dika di Marmut Merah Jambu terasa sangat mengena “it’s funny when a day you saw someone on television and on the next day, you’re in a car with that someone.”
Iya, seperti itulah. Seperti sebuah mimpi-terlalu-indah yang jadi kenyataan!

November 2010, saya ketemu dia lagi setelah hampir empat tahun ga ketemu. To be honest, saya udah ngerasa ada jarak sama dia. Well, mungkin saya yang dongo yah. Awalnya dia dateng, saya langsung krisis PD; ga mau duduk di deket dia, ga mau pesen makan bareng. Tapi dia teteup baik dan ajak saya ngomong! How nice he is 

Sampe akhirnya saya kembali ke habitat dan dia tenggelam dalam kesibukannya di dunia glamor itu. Saya hidup dalam penyesalan karena ga memanfaatkan momen empat tahunan –sejenis FIFA world cup laah- itu dengan baik. Tapi acara tweet-tweetan tetap jalan dong.
Saya ngetweet ke dia, ga dibales. Tapi saya ga mau ambil pusing; dia sibuk persiapan musikalnya… saya ngetweet lagi, ga dibales lagi, saya kekeuh positive thinking. Sampe akhirnya, 21 desember dia bales tweet saya, ngucapin makasih untuk dukungan saya. Lega… banget! Tapi who knows, itu tweet terakhir yang saya terima dari dia? Bahkan ucapan selamat natal dan tahun baru juga enggak dibales! Dan seterusnya dan seterusnya… padahal, dia bales mention temen lain!
Kesabaran saya habis dan saya bikin janji dalam hati untuk ga akan pernah mention dia lagi. Beberapa kali saya gagal, tapi ga jarang saya berhasil menghapus lambing @ di depan usernya ketika ada teman yang mention kami berdua bersamaan. Dan bahkan, saya menghapus beberapa mention saya ke dia.
Mungkin ini klimaksnya. Saya bener-bener harus pergi dari dunianya. Toh, dia ga bakal ngerasain kalo saya pergi. I’m nobody while he’s somebody! Satu hal yang pengen saya tanya ke dia, “sebenernya salah gue apa?”
Saya tau, sekarang karirnya makin menanjak, dia semakin bersinar dan akan semakin banyak Sarah lain yang datang ke hidupnya. Jadi, ga masalah kalo dia hanya kehilangan satu Sarah. Right?
Saya tetap bangga dan mendukung dia… dari jauh sekarang. Dan kalo nanti suatu hari saya melihat dia yang lebih besar, saya akan ingatkan di dalam hati, “dia mantan teman gue.”